RESTORAN seafood kembali hadir di Makassar. Kali ini bernama Oceano Seafood Restorant berada di Jalan Veteran Seletan, jauh dari pusat kuliner di ranah Anging Mammiri yang umumnya berada dekat Pantai Losari. Oceano hadir dalam konsep restoran semi cafe. Menghadirkan menu kuliner Makassar lazimnya.
Seafood dengan beragam bumbu dan olahan, berpadu sambal aneka rasa menjadi andalan. Sebut saja, ikan bakar parape, calamari crispy, woku ikan, sampai kambu paria, dan juga langga roko'. Khusus kambu paria dan langga roko', termasuk masakan yang tidak mudah ditemui di restoran high class.
Direktur Oceano Seafood, Robert ditemui beberapa waktu lalu mengatakan dirinya menghadirkan menu seafood yang tidak begitu berbeda dengan restoran lainnya. Namun jangan disamakan soal rasa, dia jamin sangat jauh berbeda.
"Di sini pengolahan dan bahan baku benar-benar kita perhatikan. Begitu pun dengan komposisi bumbu. Sebab yang kita jual adalah rasa dan pelayanan. Seperti restoran lainnya, kita berani klaim tempat kita yang paling enak," urainya.
Apa yang diungkapkan Robert benar adanya. Woku ikan, kambu paria, dan juga ikan bakar parape dan rica-rica yang disajikan Oceano berbeda dengan tempat lainnya. Woku ikan hadir dengan kuah lebih kental, bak masakan kari. Gurih.
Sementara kambu paria juga menghadirkan rasa yang pas. Tidak begitu pahit di lidah, dan memberi rasa manis gurih yang pas dari kuahnya yang kental. Daging parianya pun begitu empuk. Hal yang sama ditemukan di menu langga roko'. Meski terbilang baru, namun tidak membuat Robert pesimis. Lokasi yang berbeda dengan restoran sejenisnya membuat Robert optimis mampu berkembang. Hal senada diungkapkan GM Oceano Seafood, Ikhsan.
Ikhsan bahkan menuturkan sangat optimis mampu memiliki pelanggan tetap melalui varian menu yang disajikan. Kepada Fajar Ikhsan mengaku selain seafood, dia pun memiliki menu sate yang nikmat. Bentuknya lebih besar dari sate yang dijual pada umumnya di Makassar.
Saat dirasakan benar saja sangat nikmat. Bumbu kacang sangat terasa meresap hingga lapisan serat terdalam dari potongan daging. Ternyata resepnya ada pada proses olahan. Satu hari sebelum dibakar, daging sate telah direndam dengan bumbu khusus yang telah diracik disertai belimbing.
"Irisan dagingnya seperti brazilian grill, bentuknya lebih gemuk dan besar. Tidak pipih seperti sate kebanyakan.
Rasanya lezat, paduan manis, gurih, dan sedikit asam belimbing," tandasnya.
Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20111204030733-nuansa-baru-kuliner-makassar
Komentar
Posting Komentar