Perubahan gaya hidup yang dialami atau dilakukan banyak orang belakangan ini, membawa pula perubahan pada pola makan. Banyak di antaranya yang memilih, bahkan menyukai junk food . Akibatnya, mereka mengalami defisiensi zat gizi atau non-gizi tertentu, termasuk serat. Para industriawan pun menangkap fenomena ini sebagai peluang sehingga lahirlah berbagai suplemen makanan yang kandungan utamanya serat. Sebenarnya, tidak ada yang salah pada suplemen serat. Yang salah adalah apabila makanan tambahan itu dianggap bisa sepenuhnya menggantikan serat dari makanan sehari-hari. Mengapa? Makanan umumnya terdiri atas zat gizi (nutrien) dan zat-zat lain (non-nutrien). Serat termasuk dalam komponen non-nutrien. Kandungan serat yang tinggi dalam makanan sehari-hari, menurut berbagai penelitian, memberikan banyak manfaat, terutama dalam menurunkan risiko terhadap penyakitjantung koroner, diabetes melitus (DM), obesita...