Foto: Bondan Winarno Nasi uduk memang sajian khas Betawi. Demikian juga nasi ulam. Kenyataan membuktikan bahwa dalam hal nasi ulam, justru kaum etnis Tionghoa-lah yang menjadi bastion terakhir yang mempertahankan nasi ulam sebagai hidangan khas. Akankah nasib serupa juga bakal dialami nasi uduk? Untunglah, kondisinya tidak seburuk itu. Bila penjual nasi ulam sekarang kebanyakan adalah keturunan Tionghoa, dalam hal nasi uduk masih didominasi oleh pedagang pribumi. Tetapi, di antara nasi uduk unggulan warga Jakarta, salah satunya justru adalah penjaja legendaris yang sudah puluhan tahun "bercokol" di kawasan Glodok. Siapa yang tidak kenal dengan nasi uduk Koseng di emperan Jalan Gajah Mada yang baru buka sore hari itu? Usaha Koseng, atau Koh Seng, sekarang diteruskan oleh saudara-saudaranya. Bahkan sudah buka cabang di kawasan Puncak dan Kota Wisata Cibubur. Nasi uduk Koseng sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gagrak nasi uduk Kebun Kacang umumnya. Nas...