Biaya pertemuan kepresidenan dan rapat kabinet selama tahun 2012 senilai Rp30,7 miliar dinilai tak masuk akal.
"Gak masuk akal, karena semuan sudah ditanggung negara," kata Aktivis 98 Adian Napitupulu.
Menurut
Adian, dalam pertemuan atau sidang kabinet tak perlu ada pengeluaran
yang besar seperti katering, tempat atau perlengkapan lainnya.
"Semua
sudah ada, komputer ada, sound sistem ada, katering ada dan juru
masaknya pun juga sudah digaji, tempat ada dan tak perlu sewa. Paling
jika ada pengeluaran hanya untuk kertas saja," ujarnya kembali.
Dikatakan
aktivis pendiri Benteng Demokrasi (Bendera) itu dengan adanya biaya
sebesar itu tentu saja tak logis dan akan menjadi pertanyaan dan
dinilainya sebagai uang rapat hantu dan harus segera dibatalkan.
Sebaliknya,
Adian memperkirakan untuk uang pertemuan pejabat itu sebenarnya cukup
Rp25 juta saja kecuali jika pertemuan itu dilakukan di hotel maka negara
harus menyewanya. Namun itu tentu saja jarang terjadi.
Dan
dengan uang sebesar itu tidak menutup kemungkinan akan terbukanya
praktek korupsi terlebih mendekati pemilu 2014. "KPK harus menyelidiki
karena bisa saja terjadi adanya biaya doubel," tukasnya.
Sebelumnya,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam setiap sideng kabinet
selalu mengimbau agar pejabat pemerintahan melakukan penghematan dan
pengetatan anggaran. Namun tahukah Anda berapa biaya rapat ataupun
pertemuan kepresidenan selama tahun 2012? Uang rakyat untuk membiayai
kegiatan tersebut ternyata menginjak angka Rp30,7miliar.
"Itu hanya perkiraan saja," jawab Deputi Persidangan Sekretaris Kabinet, Sifa Idrus.
Ia
menambahkan bahwa anggaran tersebut tak hanya digunakan Presiden.
Namun, biaya sidang kabinet paripurna, sidang kabinet terbatas, rapat
terbatas, rapat kerja presiden retreat dan anggaran kedeputian
persidangan selama satu tahun.
"Jadi anggaran itu bukan
untuk presiden atau wakil presiden. Tapi biaya persidangan selama satu
tahun, cakupannya luas. Anggaran ini digunakan untuk tahun 2012,"
tukasnya.
[duniaproduk.com]
Komentar
Posting Komentar