Jangan sembarangan memasukkan makanan atau minuman usai minum obat. Bisa saja, obat yang Anda minum akan berkurang kakuatannya dalam menggempur penyebab sakit. Semua itu diakibatkan reaksi kimia yang kurang menguntungkan kerja obat saat tercampur dengan bahan lain yang masuk tubuh lewat makanan atau minuman.
Faktor penyebab ketidakefektivan obat cukup banyak. Namun, beberapa penyebab dari makanan atau minuman yang dikonsumsi adalah sebagai berikut.
Minuman beralkohol. Minuman yang memabukkan ini, termasuk dari jenis anggur, mengurangi efek kerja obat. Alkohol akan mengurangi kadar obat dalam darah. Obat pun jadi tidak efektif kerjanya.
Jus jeruk dan apel. Kedua buah ini, dalam bentuk jus, menjadi penghambat kerja berbagai jenis obat antibiotik. Bahkan, kandungan yang ada pada keduanya bisa memaksa antibiotik untuk berhenti bekerja.
Buah cranberry dan jeruk. Saat dimakan utuh, cranberry berpengaruh pada reaksi obat pengencer darah. Sedangkan jeruk, membuat reaksi antihistamin dan obat hipertensi tidak maksimal.
Kena air panas. Obat yang yang sebelumnya kena hawa panas lebih mudah terserap tubuh. Hati-hati, karena obat bereaksi cukup cepat. Hindari paparan atau memakai air panas dalam meminum obat.
Selain itu, reaksi obat juga dipengaruhi usia. Semakin menuju lansia di atas 70 tahun, ada penurunan fungsi organ yang bisa memperlambat atau menghilangkan khasiat obat. Juga, hindari meminum berbagai obat secara bersamaan. Efek samping bisa terasa jika memadukan minum antibiotik dengan obat lain dalam waktu tidak berselang lama.
Sebisa mungkin usahakan obat ditelan dalam bentuk utuhnya, misalnya pada bentuk kaplet, tablet, pil, atau kapsul. Beberapa jenis obat memiliki lapisan khusus yang berpengaruh pada percepatan pelepasan obat yang akhirnya memengaruhi efektivitasnya saat ditumbuk.
Sumber : Kaskus.us
Komentar
Posting Komentar