Waspadalah pewarna tekstil di makanan anak. Pada jangka panjang pewarna ini dapat merusak organ tubuh
seperti jantung, hati, ginjal, dan lain-lain.Memang memakan makanan dengan pewarna tekstil tidak akan memberikan dampak pada jangka pendek. Kita mungkin
akan merasa tenang saja memakan makanan berwarna tersebut.
Alasan pedagang memberikan warna tekstil adalah
karena warnanya yang dapat menarik minta anak-anak.
Makanan yang berwarna merah terang akan lebih menarik daripada makanan yang putih kusam. Kerupuk
yang dijual di sekitar jalan pantura berwarna warni
seperti merah, hijau, kuning, dan lain-lain. Saya yakin warna tersebut adalah pewarna tekstil. Kadang mereka mencampurkan pewarna merah menyala ke dalam sosis agar sosis terlihat segar atau pada minuman seperti cendol atau es buah. Bagi mereka rasanya kurang sreg kalau gak pakai pewarna. Sambal botol yang ada pada jajanan anak-anak juga mengandung pewarna buatan.
Pewarna tekstil memberikan warna yang lebih terang dan cemerlang daripada pewarna makanan. Butuh pewarna makanan yang lebih banyak untuk mewarnai makanan. Sebaliknya untuk mewarnai makanan, seorang pembuat makanan hanya menambahkan sedikit serbuk kristal pewarna. Pewarna tekstil seharusnya dipergunakan untuk bahan tekstil bukannya makanan. Pewarna tekstil juga sangat murah dan mudah didapat di pasar-pasar tradisional. BAndingkan dengan pewarna makanan yang mahal dan warnanya juga kurang terang.
Saya kenal dengan pedagang tersebut dan iseng-iseng bertanya soal bahan dan apakah dia juga ikut mencicipinya
Quote:
Bahan: 1. Pewarna tekstil 2. Aspartam (pemanis buatan yang tingkat kemanisannya 30% lebih manis dari gula) 3. Setengah matang air comberan atau air keruh |
Jadi sebaiknya pemerintah segera menindak tegas penjual minuman dan makanan yang mengunakan bahan-bahan tersebut yang membahayakan kesehatan, membatasi produksi dari pewarna buatan ini dan hukuman yang
berat atau denda yang tinggi. Pewarna hanya boleh untuk tekstil.
Komentar
Posting Komentar